Tiga Kunci Sukses Lukman al-Hakim


PERCIK.ID Ada dua kemungkinan ketika seseorang diabadikan namanyaa dalam al-Qur’an oleh Alloh. Orang itu sangat baik karakternya, atau sangat buruk karakternya. Sekian dari nama-nama orang yang diabadikan Alloh dalam al-Qur’an dan masyhur dengan kebaikan dan kemulian akhlaknya adalah Lukmanul Hakim. Tak hanya diabadikan namanya sebagai surat dalam al-Qur’an, nasihat-nasihat Lukman kepada putranya juga disebutkan dalam al-Qur’an.

 

Beberapa nasehat Lukman kepada puteranya di antaranya,

“Dan [ingatlah] ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, ”Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (Qs. Lukman [31]: 13)

 

[Lukman berkata], ”Wahai anakku! Sungguh, jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya [balasan]. Sesungguhnya Allah Mahahalus, Mahateliti.” (Qs. Lukman [31]: 16)

 

“Wahai anakku! Laksanakanlah salat dan suruhlah [manusia] berbuat yang makruf dan cegahlah [mereka] dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting.” (Qs. Lukman [31]: 17)

 

“Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia [karena sombong] dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” (Qs. Lukman [31]: 18)

 

“Dan sederhanakanlah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” (Qs. Lukman [31]: 19)

 

Lukman al-Hakim memang bukan orang yang kaya dan rupawan. Kulitnya hitam, tubuhnyna pendek. Ia pernah bekerja menjadi tukang kayu, tukang jahit dan penggembala domba. Meskipun begitu, Lukman adalah hamba yang dicintai oleh Alloh swt. Kepada Lukman Alloh anugerahkan hikmah. Alloh berfirman,

 

“Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu, ”Bersyukurlah kepada Allah! Dan barangsiapa bersyukur [kepada Alloh], maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa tidak bersyukur [kufur], maka sesungguhnya Allph Mahakaya, Mahaterpuji.” (Qs. Lukman [31]: 12)

 

Lalu apa kunci Lukman mendapatkan anugerah hikmah dan meraih derajat yang tinggi di sisi Alloh? Lukman pernah ditanya, mengenai apa yang membuatnya mencapai derajat seperti ini? Lukman menjawab,

صدق الحديث وأداء الأمانة وترك ما لا يعنيني

“Jujur dalam berkata. Memenuhi amanah. Dan meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat untukku.” (At-Tamhid Lima fil Muwatho' minal Ma'ani wal Asanid juz 9 hal. 200, Maktabah asy-Syamilah).



Zaenal Abidin el-Jambey
Penulis Buku "Aku Berusaha, Alloh yang Punya Kuasa"  fb

1 تعليقات

أحدث أقدم