Anak

PERCIK.ID- Anak itu ada dua. Pertama anak jasmani dan kedua anak rohani (meminjam istilah Pram).

Bagaimanapun fisik seorang anak yang lahir dari pasangan suami istri yang sah, anak tersebut tetaplah anugerah dariNYA. Kita wajib merawat, mendidik kepribadian, dan membesarkannya dengan penuh kasih sayang. Tidak lantas gelap mata dengan nekat menelantarkan anak itu, karena tidak terima dengan casing sang anak yang kurang sesuai harapan. Dia tetap anak kita (anak jasmani).

Sejelek-jeleknya tulisan yang pernah kita tulis, atau bagaimanapun fisik sebuah karya, jangan ditelantarkan begitu saja. Simpanlah naskah tulisan itu, rawatlah rutin dengan mengedit, memperbaiki, dan memperbanyak membaca, karena ia adalah anak rohani kita yang lahir dari kejernihan hati, imajinasi, kekuatan pikir, keikhlasan hati, serta himpunan pengalaman.

Tulisan jelek (belum jadi), membutuhkan proses untuk dibaca orang lain, harus menerima kritik, mau mengedit, dan memolesnya hingga jadi tampan. Karena tulisan yang tampan akan mudah dicintai banyak orang. Jika sudah dicintai, ia akan tersimpan di hati pembacanya.

Anak jasmani dan rohani adalah anugerah yang Alloh berikan kepada orang yang telah menjalin asmara dengan kekasihnya. Jika itu anak jasmani, maka ia adalah bayi yang fitri. Jika itu anak rohani, maka ia adalah bibit keabadian yang akan membawa nama kita sebagai orangtuanya (pengarang-penulisnya).

Anak jasmani punya batasan usia, sedangkan anak rohani akan abadi bersama zaman. Tapi keduanya tetap menjadi perisai kita di dunia hingga akhirat. Karena kebaikan-kebaikan yang telah dibawa oleh ‘kedua anak’ kita telah terbekali dengan niat tulus meneruskan misi dakwah sang Nabi.

Jika kita mendambakan anak jasmani yang tampan dan menyenangkan, maka bahan bakunya harus sejajar, yaitu ayah rupawan dan ibu cantik (dalam tanda kutip 'relatif' sesuai mata yang memandang). Jika kita mendambakan anak rohani yang tampan, maka bahan bakunya harus didapatkan dari perjuangan memperbanyak bacaan, pengalaman, istiqomah, dan kejernihan hati untuk menyampaikan amanat kebaikan.

Anak jasmani adalah tetesan tinta putih, dan anak rohani adalah goresan tinta hitam. Kedua jenis tinta ini akan matang jika kepribadian sang pemiliknya teguh dan kuat dalam berprinsip dan selalu mengharap ridloNYA.

Akhirnya, setiap anak kita akan menemukan jalannya masing-masing. Kita tidak berhak bersikukuh mengharap berlebihan agar anak jasmani kita menjadi ini dan itu. Begitu juga anak rohani kita, dia akan manjadi tulisan (buku) yang akan mencari dan menemukan pembacanya.

Agus Ibrahim
Pegiat Literasi, Owner Penerbit Mitra Karya.   fb       

1 Komentar

Lebih baru Lebih lama