Hujan di Pagi Hari: Malesi

PERCIK.ID- Sendunya pagi karena matahari tertutup mendung membuat aktivitas sedikit lesu, belum lagi jika hujan sudah turun sebakda Subuh. Tarik selimut untuk tidur lagi sepertinya menjadi pilihan yang paling afdol, namun apadaya serentetan kesibukan, amanah, dan tanggung jawab untuk bermuamalah menjadi kegiatan yang tidak bisa ditinggal tidur di pagi hari. Cuaca yang boboable bukanlah alasan untuk bermalas-malasan untuk memulai pagi. Ada yang dengan nggerundel karena berangkat ke pabrik dengan aspal berlubang penuh air disana-sini; ada yang cemberut karena jilbab yang sudah ditata sedemikian rupa di depan kaca harus kusut tertutup jas hujan dan helmnya; ada juga yang punya fasilitas mobil dengan maksud tidak kehujanan berangkat kerja, outfitnya tetap rapi, perjalanan kerja menjadi efisien tapi tetap menggerutu karena kondisi hujan semua orang akhirnya menggunakan mobil, macetpun tidak bisa dihindari. Tidak bisa dipungkiri hujan di pagi hari ini memang nggupuhi sebagian orang.

Kita lupa bahwa hujan adalah rohmat Alloh swt. yang di dalamnya memiliki keutamaan: waktu berdoa yang mustajabah misalnya. Berbicara hujan, dulu waktu saya menikah bertepatan dengan musim hujan, keluarga pun was-was bagaimana kalau hujan nanti waktu acara? Guru saya saat itu menyampaikan, “Berdoa kepada Alloh itu jangan minta tidak hujan, Cong. Keliru! Minta acaranya sukses. Cerah cuaca tapi acaranya tidak sukses kan percuma. Hujan tidak masalah asalkan Alloh mensukseskan hajat kita.” Sebaiknya, pola kita mengawali hari juga demikian, hujan atau cerah bukanlah masalah terpenting seluruh urusan kita Alloh paringi lancar dan berhasil, justru ketika hujan turun berdoalah untuk setiap hajat kebaikan. Bisa jadi hari itu urusan kita terlihat tidak sukses tetapi ada hal lain yang Alloh kehendaki lebih baik saat itu.

Pun, hujan ini sering dijadikan dalih untuk tidak produktif. Dengan alasan hujan kita menjadi terlambat, terlupa, atau tertidur, padahal sudah jelas di setiap tetesan air hujan mengandung berlipat keberkahan. Salah satu berkah yang bisa kita nikmati adalah timing yang tepat untuk mengeksplorasi ide dan kreatifitas di depan laptop. Bahkan dalam sebuah riwayat saking berkahnya air hujan Imam Bukhari memberikan judul bab dalam kitabnya Bab Orang yang Berhujan-hujanan yang menerangkan keutamaan hujan, sikap Rasululloh Saw. ketika hujan, riwayat para sahabat saat hujan, dan lainnya.

Allohumma shoyyiban naafi’an, Ya Alloh, jadikanlah hujan yang turun sebuah manfaat. Kita semua sudah paham bahwa air hujan ini menyegarkan dan membasahi tanah yang gersang. Memberikan harapan terhadap para petani yang produk taninya membutuhkan air. Kita pun tahu jika dengan hujan turun, cadangan air pun akan terserap oleh pepohonan yang harapannya ketika kemarau kita tidak sampai kekurangan air bersih yang berkepanjangan. Maka, tidaklah elok jika hujan yang turun justru disumpahserapahi, dicela, dimaki, dan diketusi, karena ia justru menjadi perantara untuk terijabahnya doa. “Lha tapi kan, hujan sekarang seringnya menjadi musibah?” Bukan hujannya yang tidak bermanfaat, tapi tata kelola lingkungannya yang yang kurang pas. Manusianya yang serampangan meletakkan sesuatu yang tidak pada tempatnya, sampah misalnya.

Biarkan hujan ini turun sebagai sunnatullohNYA yang harus kita syukuri secara terus-menerus, 3 bulan saja kita ditinggal hujan sudah kewalahan, yang mau sholat Istisqa’, istighosah, dan ikhtiar lainnya. Senyampang hujan masih mau turun di depan rumah kita pagi-pagi, mari kita manfaatkan sebagai wasilah yang baik untuk berdo’a.

Pandu T. Amukti
Santri yang nDokter Hewan. 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama