PERCIK.ID- Salah satu faktor angka penurunan pandemi Covid-19 yang terlihat adalah penerapan PPKM yang simultan dan berkelanjutan hingga hari ini. Setahun lebih kita membersamai virus Covid-19 ini. Sepanjang itu pula kita belajar beradaptasi lebih dengan tatanan kehidupan pribadi dan sosial yang baru. Robbiul Awwal kali ini pun, di tahun 2021 merupakan Maulid yang ambiencenya terasa lebih meriah dibandingkan tahun 2020 yang masih mencekam dengan segala jenis dan bentuk pembatasan berkegiatan yang menjadi aturan pemerintah.
Di luar
ikhtiar pemerintah melalui ilmu medis dan kesehatan untuk menata barisan agar
pandemi ini terkendali, rupanya ‘ulama’ kita, guru, dan orang-orang sholih yang
berpegang teguh terhadap agama Islam juga memiliki ikhtiar yang tidak menyalahi
aturan yang dibuat pemerintah. Ikhtiar dengan mendekatkan diri kepada pemilik
alam, Alloh swt. adalah cara beliau yang yakin bahwa segala usaha yang
dilakukan manusia tidaklah sukses jika irodahNYA belum terjadi. Munajat do’a,
baik yang dilaksanakan beliau secara terang-terangan atau dengan laku sirr,
saya yakini bahwa sikap yang diambil para ‘ulama’ dan orang-orang sholih ini
menjadi faktor lain yang meredakan wabah ini. Kita bisa melihat juga setiap
orang yang ada di sekeliling kita sepertinya semakin terlihat untuk mau lebih
intim dengan Robbnya. Insya Alloh.
Sebuah
ritual yang sudah umum di kalangan ahlussunnah wal jama’ah an Nahdliyah
ketika menyampaikan permohonan, permintaan, dan keluh kesah kepada Alloh Swt.
tidak serta-merta sak deg sak nyek ngoceh. Ada sebuah tata krama yang
menjadi awal sebuah doa. Bertawassul. Tawassul kepada Rosulollah saw., salafussholih,
dan para guru. Dan sepanjang pandemi ini berlangsung, wasilahl yang sering
digunakan adalah pembacaan sholawat. Sholawat Burdah khususnya.
Sholawat
Burdah disini lebih sering saya temukan untuk dibacakan di beberapa pesantren
bahkan di lingkungan bertetangga. Bait-bait pujian untuk Rosululloh saw. sudah
masyhur di Indonesia. Gubahan syairnya memiliki cita rasa sastra yang elegan.
Sudah barang tentu penulis dan penyusunnya merupakan orang ‘alim yang sangat sayang
kepada Rosululloh saw., Imam al-Bushiri.
Sholawat
Burdah ini menjadi sarana bertabarrukan untuk mendapatkan ridho Alloh seperti
kesembuhan dari penyakit tertentu. Bagaimana kita mau mengingkari jika Burdah
menjadi sarana agar penyakit yang disebabkan oleh Covid-19 ini digemakan? Lha
wong, Syekh Imam al-Bushiri sebagai
penggubahnya sudah membuktikannya. Al kisah dalam sebuah Syahrul Burdah
diceritakan bahwa beliau Syekh Imam al-Bushiri ini sedang sakit lumpuh, beliau
tidak bisa beraktivitas banyak, hanya berdiam diri di rumah. Tersebab itulah
beliau menuliskan pujian-pujian elok tentang Rosululloh Muhammad Saw. dengan
harapan mendapatkan syafaat dari Sang Utusan. Syahdan, ketika beliau tidur, Rosululloh
rawuh di dalam mimpi Imam al Bushiri. Rosululloh mengusap badan Sang
Imam, dan ketika terjaga dari tidur Sang Imam pun sembuh.
Melihat
Syekh Imam al-Bushiri sehat dan sempurna dari sakit lumpuh, beliau pun
kedatangan banyak tamu, “Wahai Imam, bolehkah aku meminta qosidah yang Njenengan
tulis perihal madah (pujian) kepada Rosululloh?”
“Sebutkanlah,
qosidah mana yang Sampeyan maksud?”
“Sebuah
pujian yan diawali dengan kalimat ‘amin tadzakkuri jiraanin,” kata para
tamu.
Seorang
‘ulama’ yang mensyarah Qosidah Burdah, Imam al-Baijuri menegaskan bahwa dengan
melafalkan Burdah bukan berarti memohon kesehatan dan menganggap sesuatu yang
mutlak Burdah bisa menyembuhkan penyakit. Akan tetapi, murni bertawassul kepada
Rosululloh saw. melalui Burdah sehingga Alloh swt. sejatinya yang memberikan
kesembuhan.
أَصْبَحَ النَّاسُ
يَتَبَرَّكُوْنَ بِهَا وَيَسْتَشْفِعُوْنَ بِهَا، عَلَى أَنَّ الْاِسْتِشْفَاءَ
بِهَا لَيْسَ اسْتِشْفَاءً بِأَلْفَاظِهَا، وَاِنَّمَا هُوَ اِسْتِشْفَاءً
بِرَسُوْلِ اللهِ
Masya
Alloh, begitu dahsyatnya fadillah Burdah ini sebagai sarana menundukkan penyakit.
Tidak heran mengapa para Kiai kita mendengung-dengungkan, “Burdahono!!!”
di lingkungan rumah, kantor, terlebih di dalam pesantren sendiri. Sekali lagi
saya pun yakin jika menurunnya angka pandemi ini karena Burdah dibacakan
dimana-mana sebagai wasilah dan adab dalam bermunajat kepada Alloh swt. Allohu
a’lam Bish Showwab.
Baca Juga:
With roulette, novices have a great chance of profitable at the table. In 카지노사이트 that regard, the roulette’s table has two constituents; the betting board/felt and the wheel. If you’re used to taking part in} at brick-and-mortar casinos, you could assume online roulette lacks the human interplay aspect. You’ll be delighted to know that our online platforms provide different stay roulette variants.
BalasHapus